Minggu XVII Ses. Pentakosta
Renungan Malam, 25 September 2021

♪GB.18 : 1– Berdoa

Kisah Para Rasul 21 : 37 – 40
…Ia berkata kepada kepala pasukan itu: Bolehkah aku mengatakan sesuatu kepadamu? (ay.37b)

Perjanjian Linggarjati merupakan peristiwa sejarah bangsa Indonesia menjadi bangsa yang merdeka. Tepatnya, 25 Maret 1947 di Linggarjati, Kuningan, Jawa Barat perundingan antara Belanda dengan Indonesia menghasilkan persetujuan mengenai status kemerdekaan Indonesia. Peristiwa ini memperlihatkan bahwa dengan berkomunikasi, maka segala konflik dapat diselesaikan. Berkomunikasi adalah proses penyampaian sesuatu pada orang lain dan dari penjelasan tersebut dapat dipahami dan dimengerti.

Berkomunikasi inilah yang dilakukan rasul Paulus, ketika berada di markas pasukan. Dengan sopan Paulus bertanya kepada kepala pasukan itu, ”bolehkah aku mengatakan sesuatu?” Mulailah ada percakapan yang baik di antara mereka, sehingga kepala pasukan itu mendapat penjelasan bahwa Paulus bukan orang Mesir yang menimbulkan pemberontakan dan melarikan empat ribu orang pengacau bersenjata. Paulus menjelaskan bahwa ia orang Yahudi dari Tarsus, warga dari kota Kilikia.

Melalui Firman Tuhan ini, kita diajak untuk mau berkomunikasi dengan orang lain. Melalui komunikasi, kita akan terhindar dari kesalah-pahaman. Bila mana ada konflik, maka dengan berkomu-nikasi segala sesuatu dapat diselesaikan. Dalam berkomunikasi, maka hal-hal yang perlu diperhatikan adalah berkata sopan, memakai bahasa yang sama-sama dapat dimengerti, dan berkata jujur. Apalagi sebagai umat Tuhan, kita harus memberi contoh / teladan berkomunikasi yang baik. Bukankah kita diciptakan untuk hidup bersama oleh Tuhan? Oleh sebab itu, mari kita hidup bersama dalam damai dengan saling berkomunikasi dengan sopan. Dengan berkomunikasi, segala perbedaan dapat saling mengisi dan dijembatani. Hidup damai pasti memberikan kita sukacita. Jadi, mari segera kita manjadi umat yang terbuka untuk berkomunikasi dengan siapa pun

♪GB.18 : 3

Doa : (Ya Tuhan, mohon berkatilah dan mampukanlah kami untuk berkata serta berkomunikasi secara benar kepada sesama bagi kemuliaan Nama-Mu)