Hari Minggu XVIII Ses. Pentakosta
Renungan Malam, 26 September 2021
♪KJ.5 : 1,2 – Berdoa
Ulangan 4:14 – 20
TUHAN telah mengambil kamu dan membawa kamu …, untuk menjadi umat milik-Nya sendiri, seperti yang terjadi sekarang ini (ay. 20)
Menurut bacaan ini, seseorang dari umat Allah dikatakan berlaku busuk jika ia membuat patung yang menyerupai berhala apapun atau sujud menyembah dan beribadah kepada benda-benda langit. Karena sepatutnya ia hanya boleh beribadah dan menyembah TUHAN, Allah Israel yang menyelamatkannya. Dengan kata lain, orang sudah sepatutnya menyembah dan beribadah kepada Allah yang menyelamatkannya, bukan kepada yang lain. Jika teks ini dibaca dalam konteks kemajemukan agama di Indonesia, kita seharusnya dapat menerima orang lain yang berbeda keyakinan.
Di Indonesia, setiap warga negara harus mencatatkan agamanya pada Kartu Tanda Penduduk (KTP). Pencatatan ini wajar bagi orang yang agamanya diakui negara, tetapi menjadi polemik bagi yang merasa, bahwa keyakinannya tidak terdaftar sebagai agama yang diakui negara, seperti aliran kepercayaan dalam suku-suku tertentu. Dalam kehidupan bermasyarakat di Indonesia, perbedaan keyakinan ini sangat mudah dijadikan alasan untuk bertikai. Tidak hanya antar agama atau kepercayaan, bahkan di dalam satu agama pun, dapat terjadi permusuhan antar kelompok. Padahal, pengalaman setiap orang dengan Tuhan merupakan hal yang sangat pribadi, yang hanya dia dan Tuhannya yang tahu. Lucu jadinya jika ada orang yang diselamatkan oleh (yang diyakini sebagai) Tuhannya tetapi dipaksa atau dikondisikan untuk memeluk agama lain.
Bacaan ini mengharuskan setiap orang menyembah dan beribadah kepada TUHAN yang telah menyelamatkan dirinya. Sebagai orang Kristen, kita percaya Yesus menyelamatkan dari maut dan dalam kehidupan sehari-hari. Adalah busuk jika kita ‘menyembah’ materi atau oknum tertentu padahal mereka hanya-lah ‘alat’ yang dipakai Tuhan. Adalah busuk jika kita menjadi pemuja tanda-tanda alam padahal Allah-lah yang mengendalikan semuanya itu.
♪KJ. 5 : 3,6
Doa : (Ya Tuhan, tolong mampukan kami mengimani, bahwa hanya Engkaulah yang Mahakuasa di bumi dan di surga)