Minggu XVIII Ses. Pentakosta
Renungan Malam, 27 September 2021
♪KJ.10 : 1,2 – Berdoa
Ulangan 19 : 11 – 13
Demikianlah harus kauhapuskan darah orang yang tidak bersalah dari antara orang Israel, supaya baik keadaanmu. (ay.13)
Menyambung bacaan pagi, ada perlakuan yang berbeda bagi orang yang karena benci kepada sesamanya merancang suatu penyerangan dan membunuhnya. Sekalipun orang itu melarikan diri ke daerah perlindungan yang dikhususkan, ia tetap harus ditangkap dan dibunuh. Baginya tidak ada ampun bahkan berlakulah: nyawa ganti nyawa.
Sebelum kita membayangkan betapa kejamnya TUHAN yang menetapkan hukuman mati bagi seorang pembunuh berencana, baiklah kita mencermati rancangan yang disusun oleh si pembunuh itu. Pembunuhan itu dimulai dari kebencian yang dibiarkan atau bah-kan dibesar-besarkan, sementara dari pada memelihara kebencian, orang dapat memilih untuk mengampuni. Selanjutnya, seorang pem-bunuh akan mengambil waktu untuk merancangkan teknis pelak sanaan, padahal kesempatan itu dapat digunakan untuk mene-nangkan diri dan berusaha berdamai dengan diri sendiri. Pada akhir-nya, tindakan membunuh itu mengerahkan seluruh kekuatan negatif di dalam diri untuk menyangkal penampakan TUHAN pada wajah orang yang mau dibunuh (bnd. Kis 9:3). Jadi pembunuhan itu men-jadi dosa yang keji, bukan baru pada saat eksekusinya tetapi dari se-jak kebencian itu dibiarkan berkembang dalam diri dan melawan TUHAN.
Dari sejak kebencian itu muncul dalam diri kita, TUHAN memberikan banyak kesempatan dan pilihan cara untuk memupus pera-saan itu. Jarak yang dibentangkan TUHAN antara kita dengan orang yang kita benci merupakan cara TUHAN untuk menenangkan hati kita. Selama kita berjarak, TUHAN menghendaki kita untuk memulihkan diri sendiri ketimbang merancangkan yang jahat terhadap orang lain. Pada akhirnya, kemanusiaan kita jugalah yang seharusnya menjadi pengingat bahwa kebencian bukanlah alasan untuk memper-lakukan orang lain semena-mena. Benci adalah perasaan yang sama sekali bukan untuk dipelihara, apalagi dikembangkan, melainkan digantikan dengan pengampunan dan pendamaian.
♪KJ.10 : 3,4,5
Doa : (Ya Tuhan, tolong mampukanlah kami untuk mengampuni orang lain dan berdamai dengan diri kami sendiri)