Minggu XX Ses. Pentakosta
Renungan Malam, 15 Oktober 2021

♪KJ.446 : 1 – Berdoa

1 Korintus 10 : 18 – 22
Atau maukah kita membangkitkan cemburu Tuhan?  Apakah kita lebih kuat dari pada Dia? (ay. 22)

Kehidupan relasi suami-istri atau kuat sepasang kekasih, sering diwarnai dan terdengar kata cemburu. Apabila ada orang lain yang istimewa lebih dari suami maupun istri, atau sepasang kekasih, maka dapat dipastikan ada perasaan cemburu di situ. Rasa cemburu adalah sesuatu yang wajar ketika seorang istri melihat suaminya memiliki hubungan istimewa dengan perempuan lain. Sang istri merasa diduakan, dikhianati, dan hal ini membuatnya kecewa serta marah. Bagaimana apabila yang cemburu itu Tuhan? Apa artinya Tuhan itu cemburu? Dan apa yang akan terjadi di dalam relasi perjanjian antara Tuhan dan umat Nya?

Paulus dalam bacaan kita pagi ini bertanya ”atau maukah kita membangkitkan cemburu Tuhan”. Pertanyaan Paulus ini merupakan bagian dari larangannya kepada jemaat Korintus untuk tidak menyembah berhala. Bila mereka menyembah berhala dengan minum dari cawan Tuhan dan dari roh jahat (ay. 18-21), maka hal itu akan dapat membangkitkan rasa cemburu Tuhan karena dikhianati oleh umat yang Ia kasihi. Kata “cemburu” dipakai Alkitab untuk menyatakan kebencian Allah, karena jemaat Tuhan memberi kasih mereka kepada ilah lain. Apabila jemaat Korintus tetap masuk ke tempat penyembahan berhala dan makan-minum disana, pasti akan membangkitkan kecemburuan Tuhan kepada mereka. Oleh sebab itu, Paulus menasihati agar mereka jangan sampai membangkitkan kecemburuan Tuhan sebab jemaat tidak lebih kuat dari pada Dia.

Pesan dari firman Tuhan pada malam ini adalah agar sebagai milik kepunyaan Tuhan yang memiliki relasi perjanjian dengan-Nya, jangan sampai kita membuat-Nya cemburu, karena kita menduakan Dia dengan membagi kasih kita kepada yang lain. Tuhan akan menegur kita dengan cara-Nya apabila kita di dapati mengkhianati cinta kasih yang tulus dalam kesetiaan-Nya.

♪KJ. 446 : 3

Doa : (Ya Tuhan Yesus, mohon tuntun hidup kami, agar tetap setia kepada-Mu dalam suka dan duka)