00
Minggu XXI Ses. Pentakosta
Renungan Pagi, 19 Oktober 2021
♪GB. 215 : 1 – Berdoa
Kejadian 37:23 – 30
Yusuf diangkat ke atas dari dalam sumur itu, kemudian dijual kepada orang Ismael itu dengan harga dua puluh syikal perak. Lalu Yusuf dibawa mereka ke Mesir (ay. 28)
Abraham Lincoln muda pernah bekerja sebagai pembelah kayu, menjadi kelasi, juru tulis, mengurus kedai dan pebisnis yang gagal. Kesedihan hatinya pun berlanjut saat ia kehilangan ibunya, karena meninggal. Namun demikian, semua itu tidak membuatnya menyesali hidup yang penuh dengan berbagai kesukaran. Suatu hari, ia berkata: ”Someday I shall be President”. Beberapa waktu kemudian, Lincoln menjadi presiden Amerika Serikat ke-16.
Kisah hidup Yusuf tidak kalah menyedihkan. Ia dijual oleh saudara saudaranya sendiri hanya karena benci, dendam dan iri hati. Ia dijual bagaikan benda tanpa ada rasa kasih dan dibawa jauh ke Mesir, meninggalkan daerahnya, serta terpisah dari keluarganya. Yusuf menjalani hidupnya tanpa mengadakan perlawanan atas sikap saudara-saudaranya. Ia mengikuti pedihnya hidup tanpa teriakan pemberontakan. Ia menerima hidupnya dengan berserah diri kepada Allah, Sang Empunya kehidupan. Ia sadar bahwa saudara-saudaranya tidak membutuhkan dirinya. Walaupun demikian, pada akhirnya, ia menjadi pemimpin yang disegani di Mesir. Tuhan hadir dalam kisah hidup sengsaranya.
Setiap orang pernah mengalami kisah hidup yang tidak menyenangkan, penuh air mata dan derita yang sulit dipahami. Tidak mudah menjalani hidup tanpa dukungan dari orang-orang terdekat seperti keluarga dan sahabat. Belajar dari Yusuf, kita hanya mampu memaknai jalan hidup yang penuh misteri selama mata iman kita tertuju kepada Tuhan. Marilah kita memahami bahwa jalan hidup, sesukar apapun itu, adalah bagian dari proses pembentukan diri dan bekal untuk menjadi seorang pemimpin serta motivator bagi orang lain. Percayalah saudaraku, Tuhan itu adalah tempat perlindungan bagi orang percaya dalam keadaan apapun. Dia selalu ada memperhatikan kita, khususnya pada saat kita mengalami kesulitan dan cobaan. Setialah selalu pada-Nya.
♪GB. 215 : 2
Doa : (Ya Yesus biarlah cinta kasih-Mu hadir dalam kehidupan kami, agar kami dapat melihat indahnya rencana-Mu)