Minggu XXI Ses. Pentakosta
Renungan Malam, 20 Oktober 2021

♪GB.214 : 1 – Berdoa

Kejadian 45 : 4 – 15
…. sebab untuk memelihara kehidupanlah Allah menyuruh aku mendahului kamu (ay. 5)

Bukanlah perkara mudah  untuk memahami bahwa ada rencana Allah di balik jalan hidup kita yang penuh pergumulan, terlebih ketika semua yang sudah kita rencanakan tidak terjadi sesuai harapan, padahal kita sudah mengikuti perintah-Nya. Akan tetapi, jika kita mau berproses di dalamnya dan terus menatap-Nya, suatu saat, kita akan mengatakan: “indah rencana-Mu, Tuhan, di dalam hidupku”.

Bagi Yusuf, berjumpa kembali dengan saudara-saudaranya merupakan kegembiraan yang mengharukan. Sebaliknya, bagi saudara-saudaranya, ada ketidaknyamanan karena perilaku mereka terhadap Yusuf di masa lalu. Untuk mencairkan suasana tersebut, Yusuf berkata, “Allah menyuruh aku mendahului kamu …” Secara moral, perkataan ini adalah supaya saudara saudaranya itu tidak terbebani lagi oleh perbuatan buruk mereka dahulu. Yusuf hendak menekankan bahwa masa lalu sudah berlalu, sekarang saatnya memikirkan dan melangkah ke depan tanpa ada keresahan. Secara teologis, Yusuf hendak menjelaskan bahwa ada maksud Allah dalam perjalanan hidupnya. Yusuf menyadari bahwa maksud dan rencana Allah lebih penting daripada kepahitan hidupnya, yaitu memelihara keberlangsungan hidup umat Allah agar dapat dipakai untuk melaksanakan kehendak-Nya di muka bumi. Di sinilah kelebihan Yusuf yaitu mampu melihat jalan hidupnya sebagai alat dan cara Allah menyelamatkan umat-Nya. Yusuf mampu melihat masa depan karena ia melibatkan Tuhan dalam setiap langkah hidupnya.

Saudaraku, rencana Allah yang terkadang merupakan misteri bagi hidup kita memang tidak mudah untuk dicerna oleh pikiran manusia. Belajarlah dari Yusuf yang tidak mempertanyakan keberadaan Allah di saat ia berada dalam kesusahan dan tidak pernah meragukan pertolongan-Nya. Allah sedang merajut rencana besar bagi kita. Ingatlah bahwa rancangan Tuhan itu penuh damai sejahtera dan harapanmu tidak akan hilang.

♪GB.214 : 2,3

Doa : (Tuhan, mohon ajarlah kami untuk memaknai setiap peristiwa dalam hidup sebagai bagian dari rancangan-Mu yang indah)