Minggu XXI Ses. Pentakosta
Renungan Malam, 21 Oktober 2021
♪KJ.309 : 1,2 – Berdoa
Kejadian 45 : 17 – 20
jemputlah ayahmu dan seisi rumahmu dan datanglah mendapatkan aku, maka aku akan memberikan kepadamu apa yang paling baik di tanah Mesir, sehingga kamu akan mengecap kesuburan tanah ini. (ay.18)
Adakah seorang pemimpin yang tidak memikirkan hasil dari pengabdiannya? Pastinya, setiap pengabdian apabila dilakukan dengan ketulusan, motivasi yang benar dan untuk kepentingan banyak orang, pada saatnya, akan mendapatkan buah yang tidak terduga dari Tuhan. Pengabdian sekecil apapun akan selalu berharga di mata Tuhan.
Firaun sangat menghargai dan menghormati Yusuf sebagai orang kepercayaannya. Bentuk kepercayaannya adalah ketika ia berkata: ”… Akulah Firaun, tetapi dengan tidak setahumu seorangpun tidak boleh bergerak di seluruh tanah Mesir (41:44).” Bentuk kepercayaan yang lain lagi terlihat ketika Firaun menyuruh Yusuf menjemput ayahnya dan seisi rumah dengan kereta serta memberi tempat yang subur di tanah Gosyen, di sekitar Mesir. Bagi Yusuf, ini merupakan “buah atau hadiah” yang luar biasa dari Firaun. Firaun menghargai Yusuf karena Yusuf, sebagai pemimpin, ia mengabdi dengan setia, bekerja keras dan tidak kenal lelah dalam menangani bencana kelaparan. Sudah selayaknya Yusuf mendapatkan pengakuan dari Firaun. Tuhan pun turut memberi ‘buah’ yaitu dengan mengumpulkan kembali Yusuf dan keluarga besarnya.
Tuhan sudah menggenapi janji-Nya untuk memelihara umat perjanjian sehingga mereka mendapatkan tempat yang subur. Tuhan menyediakan segala keperluan yang dibutuhkan umat-Nya melalui Yusuf. Pengabdian Yusuf di tanah Mesir adalah bagian dari rancangan Allah bagi Yakub dan keturunannya.
Pengabdian merupakan sikap yang benar di hadapan Tuhan. Mengabdi adalah menghamba bagi kepentingan orang lain. Mengabdi itu bekerja bukan hanya (pandai) bersilat lidah. Karena itu, sebagai orang percaya, abdikanlah hidupmu kepada Tuhan di tengah-tengah masyarakat, negara dan gereja. Mengabdilah bukan supaya terkenal melainkan supaya nama Tuhan yang dimuliakan. Percayalah bahwa Tuhan akan menyiapkan buah yang terindah bagi kita.
♪KJ.309 : 3,4
Doa : (Mohon berilah kami kemampuan, ya Tuhan, untuk menjadi abdi yang berbuah baik dan lebat demi nama-Mu)