Minggu XXII Ses. Pentakosta
Renungan Malam, 25 Oktober 2021
♪KJ.269 : 1, 2 – Berdoa
Keluaran 16 : 9 – 12
Ia telah mendengar sungut-sungutmu (ay.9b)
Suka bersungut tidaklah baik, sebab kebiasaan itu bukanlah jalan keluar mengatasi masalah. Ketika perjalanan panjang hendak dilakukan dan hal itu disertai persungutan, keluhan, gerutu, maka perjalanan itu hanya membawa ancaman. Bersungut-su-ngut dapat melemahkan semangat, meruntuhkan harapan dan yang paling penting merendahkan kualitas diri.
Jika bacaan ini mengemukakan TUHAN mendengar sungut-sungut orang Israel (ay.12), maka itu tidak berarti orang Israel memiliki kedekatan dengan Nya, sebaliknya menunjukkan bahwa Allah tidak mendapat tempat terhormat. Lalu, jawaban-Nya atas persungutan orang Israel adalah sebuah pengajaran bahwa Ia berkuasa atas mereka dan dengan jelas memelihara mereka da-lam perjalanan panjang ke tanah perjanjian. Bersungut-sungut yang dipicu oleh rasa kuatir berlebihan akan semakin menunjukkan ketidak percayaan pada TUHAN.
Pelajaran yang kita dapatkan: Pertama, setiap persungutan tidak menghilangkan masalah, tetapi semakin membesarkannya. Mulailah melaku kan tugas penting dengan tidak bersungut-sungut. Di tengah kondisi pandemi yang dapat menjadi pembenaran persungutan, kita diingatkan untuk waspada menjaga hati dan pikiran. Ini penting, sebab dengan bersungut-sungut masalah pandemi ini tidak selesai, tetapi dengan tetap tenang, kita dapat memutus rantai penyebarannya. Jangan biasakan bersungut-sungut, sebab olehnya kita meragukan pertolongan TUHAN, mengabaikan karya dan merendahkan kesetian-Nya. Kedua, kebiasaan bersungut-sungut hanya dilakukan oleh orang yang tidak berpengharapan, dan penuh kekuatiran. Hidup tidak mudah, namun hal itu bukan membenarkan persungutan dan rasa kuatir. Kata Yesus “janganlah kamu kuatir akan hari esok” (Mat.6:34) mengarahkan kita memahami hanya dengan bersyukur kita terhindar dari persungutan. TUHAN mengetahui kebutuhkan dasar kita memahamani bahwa bersungut-sungut bukanlah pilihan, tetapi bersyukur. Maju terus bersama Tuhan Yesus, sebab dalam persekutuan dengan-Nya ungkapan syukur kita tidak sia-sia.
♪KJ.269 : 3,4
Doa : (Ya TUHAN, mohon berjalanlah bersama kami)