Minggu XXII Ses. Pentakosta
Renungan Pagi, 26 Oktober 2021

♪KJ.293 : 1– Berdoa

Keluaran 16:13 – 16
Pungutlah itu, tiap-tiap orang menurut keperluannya (ay.16a)

TUHAN berkuasa mengatasi permasalahan orang Israel saat bersungut sungut tentang roti. Namun, jawaban TUHAN atas permasalahan tersebut disertai perintah agar mereka tidak mengambil roti berlebihan. Pelajaran yang berujung pada pengendalian diri tidaklah mudah, karena di masa perbudakan mereka dikendalikan oleh orang lain (Mesir). Hal ini penting, sebab bersama orang Israel, mereka semua dipimpin dan dituntun oleh-Nya. Selain itu dengan pengenalan diri, orang Israel tidak berlebihan jika bertemu masalah, tidak berlebihan juga saat masalah teratasi. Pelajaran penting bagi kita, sikap berlebihan akan mendatangkan masalah yakni seseorang tidak mengenal dirinya. Hidup sesuai kemampuan bukan kemauan menghindarkan kita dari segala yang berlebihan.

Pelajaran penting yang hendak direnungkan di sini: Pertama, mengenal diri sendiri dengan kelebihan dan keterbatasannya. Kita aktif mengerjakan berbagai tugas yang diperca-yakan, namun dengan mengenal diri sendiri, kita dapat memahami ada keterbatasan yang harus diterima secara wajar dan tidak berlebihan. Inti pemikiran hidup sederhana: secukupnya adalah yang terbaik. Jika kemauan kita berlebihan, maka masalah sedang berdiri di depan pintu. Kedua, roti yang diberikan TUHAN haruslah disambut dengan syukur. Dengan bersyukur, seluruh anggota keluarga mendapat bagian secara baik. Artinya, dengan memahami bahwa makanan yang diterima bersumber dari Tuhan, maka terpenuhinya kebutuhan makanan sebagai dampak karya yang dilakukan dengan segenap hati untuk Tuhan (Kol.3:23).

Jadi, roti yang diberikan TUHAN tidak berfungsi hanya mengatasi lapar, tetapi lebih menjelaskan betapa berartinya hidup yang dijalani dengan rasa syukur melalui setiap karya kita, mis: di sawah, di ladang, di kebun kelapa sawit sampai di gedung kota metropolitan, di darat, laut, dan udara. Jangan berlebihan menjalani hidup ini; kenalilah diri kita agar kita tunduk di hadapan Dia yang agung dan mulia. Maju terus bersama Tuhan Yesus, sebab dalam persekutuan dengan-Nya jerih lelah kita tidak sia-sia.

♪KJ.293 : 2,3

Doa : (Ya TUHAN, mohon tuntunlah kami agar selalu memahami siapa diri kami di hadapan-Mu)