Minggu XXII Ses. Pentakosta
Renungan Malam, 30 Oktober 2021
♪KJ.392 : 1 – Berdoa
Keluaran 31 : 12 – 17
Maka haruslah orang Israel memelihara hari Sabat (ay.16a)
Dalam bacaan ini dikemukakan firman TUHAN kepada Musa bahwa hari Sabat harus diberlakukan secara serius dan hati-hati. Artinya, pada hari itu segenap umat Israel diingatkan kembali oleh TUHAN agar menguduskannya (ay.13). Hal ini penting, sebab Israel adalah umat perjanjian dan tidak ada umat perjanjian lain. Selain itu, hari Sabat harus terus dipatuhi dengan serius, karena terkait keterpilihan mereka sebagai umat perjanjian. Hari Sabat menjadi hari perjumpaan Allah dan umat yang hendak menegaskan pemeliharaan TUHAN terus berlangsung tanpa jeda dan umat menyatakan syukur mereka. Peribadahan yang berlangsung pada hari Sabat menegaskan kepada umat bahwa hubungan mereka dengan TUHAN perlu terus dijaga. Aktivitas mereka selama enam hari tidaklah berdiri sendiri serta terlepas dari hari Sabat.
Dalam konteks saat ini, ibadah dan karya menjadi satu dalam irama yang teratur dan tertib. Ibadah menjadi karya yang terus memberi kesaksian bahwa Tuhan Yesus telah menyatakan penebusan-Nya dan mengarahkan setiap orang percaya menjalani kehidupan. Ibadah ritual yang berlangsung di tempat dan waktu tertentu adalah ibadah aktual dalam seluruh aktivitas. Dengan begitu, maka setiap hari adalah hari di mana karya ibadah terus dikumandangkan. Dalam perspektif inilah hendak disampaikan bahwa apa pun yang kita lakukan hendaknya dengan sungguh-sungguh seperti untuk TUHAN (Kol.3:23). Kesungguhan berkarya pada hakikatnya adalah ibadah. Oleh sebab itu, jangan lupakan makna beribadah saat di kantor, di kebun, di darat, lautan, di desa dan di kota, ketika semua karya itu dilakukan dengan sungguh sungguh, maka terkandung makna ibadah yang sejati (Rm.12:1).
Tetap semangat dalam tekanan pandemi ini dan ingatlah selalu makna ibadah yang sesungguhnya. Maju terus bersama Tuhan Yesus, sebab dalam persekutuan dengan-Nya jerih lelah kita tidak sia-sia.
♪KJ.392 : 2,3
Doa : (Tuhan, tolonglah kami untuk menyatakan ibadah secara utuh)