Hari Minggu XXIII Ses. Pentakosta
Renungan Malam, 30 Oktober 2021
HUT GPIB / HUT REFORMASI

♪GB.64 : 1,2 – Berdoa

Wahyu 2 : 8-11
Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita!” (ay.10)

Penderitaan adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari. Sakit dan nestapa adalah bagian dari kehidupan. Sebagai orang yang beriman kepada Tuhan Yesus Kristus, kita yakin bahwa penderitaan merupakan salah satu tanda pemuridan. Tidak ada proses pemuridan tanpa getir; dan lara-kenestapaan adalah bagian dari proses hidup menjadi seorang murid Kristus (Boyle, SJ: 2017). Karena itu Tuhan Yesus berkata siapapun yang hendak mengikut-Nya harus bersedia menyangkal diri dan memikul salib (Luk 9:23).

Ayat 9 firman dalam perikop bacaan kita menyebut bahwa Tuhan mengetahui penderitaan dan kemiskinan kita. Allah tahu benar masalah dan derita kita. Alangkah sungguh melegakan dan menguatkan ketika DIA Sang Alfa dan Omega, yang memahami benar penderitaan kita mengatakan “Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita!” (Ayat 10). Firman-Nya tentu memberi kelegaan dan ketabahan sebab Tuhan mengerti alasan, tujuan dan ujung dari penderitaan kita, yaitu suatu karunia berupa mahkota kehidupan. Allah mengelola kepedihan dan kesakitan kita untuk menjadikan kita kuat, teguh dan tangguh maksimal.

Tuhan menghendaki kita mengubah cara memaknai penderitaan. Sehingga kita melakoninya tidak dengan ketakutan melainkan ketabahan dan pengharapan. Allah ingin kita memandang penderitaan dengan cara pandang Nya yaitu seperti Rasul Petrus katakan kita harus bersukacita karena semua itu bermuara pada kemuliaan-Nya yang akan nyata bagi kita (1 Pet 4:13). Fyodor Dostoyevsky (1821-1881) seorang novelis Rusia menulis demikian Kepedihan dan penderitaan senantiasa tak terelakkan dalam penemuan kelimpahan kecerdasan dan kedalaman hati. Ya, sesungguhnya penderitaan adalah kado bagi kehidupan. Suatu pemberian surga nan indah namun terbungkus dalam kemasan yang tidak menarik bahkan menggentarkan (Boyle. SJ:2017).

♪GB.70 : 1,3

Doa : (Tuhan aku memilih untuk bersukacita dalam penderitaan sebab kemuliaan-Mu akan nyata diujung semua nestapa)