Minggu XXIII Ses. Pentakosta
Renungan Malam, 5 November 2021
♪GB.62 : 1,5 – Berdoa
Wahyu 3 : 10 – 13
Aku datang segera. Peganglah apa yang ada padamu… (ay.11)
‘Pegang’ dalam Wahyu 3:11 menggunakan kata kratei. Kata ini juga memiliki makna berdaya dan kuat. Seperti dalam Efesus 6:10 “Akhirnya hendaklah kamu kratei (kuat) di dalam Tuhan”. Apa yang seseorang pegang dapat menjadi sumber kebaikan dan kekuatan namun dapat pula menjadi daya yang sangat destruktif dalam hidupnya. Karena apa yang dipegang dapat menguasai dan membentuk kepribadian serta masa depan seseorang.
Tuhan senang melihat karya hidup jemaat di Filadelfia. Ia mengerti kekuatan mereka tidak seberapa, tapi mereka berpegang teguh pada iman dan firman. Mereka tidak berpaling dari-Nya, sehingga Tuhan bukakan pintu menuju keselamatan (Wahyu 3:8-10). Kesetiaan kepada Tuhan itulah kratei mereka. Tuhan menghendaki kratei itu tetap ada selamanya.
Manusia selalu membutuhkan pegangan. Sebab hidup akan terasa amat tidak aman dan terasa risau dan galau. Ketiadaan pegangan membuat seseorang kerap merasa gamang dalam bertindak. Juga mudah limbung dan jatuh oleh terpaan badai. Orang dapat sungguh-sunggh ditopang, diteguhkan, dan dikuatkan oleh apa yang dipegangnya. Namun semua tergantung pada apa dan kepada siapa pegangannya.
Amat disayangkan orang banyak dengan atau tanpa disadarinya berpegang pada hal-hal yang salah, rapuh, dan bersifat temper; entah uang, kekuasaan, jabatan, koneksi, atau orang-orang. Mereka membiarkan apa yang mereka pegang menarik mereka menjauh dari rasa aman, keutuhan diri, kasih, kedamaian dan ketenangan batin, serta kebahagiaan. Mereka tenggelam di dalam daya pikatnya. Kekuatan manusia tidak seberapa dibandingkan arus kehidupan yang harus dihadapi. Namun kekuatan yang tidak seberapa itu menjadi kartei yang luar biasa ketika dengan setia berpegang pada pegangan yang terbaik, paling solid dan baka, yaitu Tuhan Yesus Kristus.
♪KJ.369a : 1,3
Doa : (Tuhan Yesus hanya Engkau saja tempat ku bersandar dan berpegang)