Hari Minggu XXIV Ses. Pentakosta
Renungan Pagi, 7 November 2021

♪KJ.448 – Berdoa

Roma 15 : 1-3
Setiap orang di antara kita harus mencari kesenangan sesama kita demi kebaikannya untuk membangunnya (ay. 2)

Ketegangan antara yang lemah dan yang kuat, yang benar dan yang salah, adalah ketegangan yang tidak pernah selesai. Malahan ketegangan seperti ini masuk ke dalam persekutuan gereja dan menjadi sumber perpecahan. Di Roma ketegangan terjadi antara kelompok Kristen Yahudi dan non-Yahudi. Yang satu berpendapat, bahwa sesuai Taurat ada makanan yang tidak boleh dimakan karena najis. Sebaliknya, yang lain berpendapat, bahwa semua makanan boleh dimakan, tidak ada yang najis di dalam dirinya sendiri (Roma 14:13-23).

Terjadilah adu argumentasi. Namun demikian, diskusi itu tidak menyelesaikan masalah. Argumentasi yang dipakai semakin meyakinkan orang yang mengajukan pendapat itu, bahwa dia yang paling benar. Sementara di saat yang sama, argumentasi itu semakin mengeraskan hati lawan. Terjadi dialog, tetapi bukan yang sebenarnya. Yang terjadi justru seperti monolog yang dikemas dalam bentuk dialog. Masing-masing berbicara untuk dirinya sendiri dan menutup telinga terhadap apa yang dikatakan lawan bicara. Akibatnya, yang kuat dominan, sedangkan yang lemah terabaikan.

Perbedaan antara yang kuat dan lemah tidak untuk dipertentangkan. Sebaliknya, justru perbedaan itu harus menjadi sarana mewujudkan nilai kristiani. Kematangan dan kedewasaan seseorang terlihat dari kemampuannya dalam menempatkan keinginan sendiri di bawah kebutuhan orang yang lemah. Tanpa kedewasaan dan kematangan seperti ini, maka yang kuat akan bertambah kuat, makin berkuasa dan semakin ditakuti, bahkan menjurus ke arah tirani. Sedangkan orang lemah tambah tersisih, makin tidak berarti, bahkan semakin bisa ditindas. Sebenarnya mereka yang mau menang sendiri, dan menindas yang tidak berdaya, bukan orang kuat. Mereka sangat lemah, dan kalah dengan dirinya sendiri. Hanya orang kuat yang bisa mengorbankan kepentingannya untuk orang lain.

♪ KJ. 448

Doa : (Mohon bimbinglah aku untuk tidak mementingkan diri sendiri)