Minggu XXIV Ses. Pentakosta
Renungan Pagi, 8 November 2021
♪ KJ.249 : 1 – Berdoa
Roma 15 : 5
Semoga Allah, yang adalah sumber ketekunan dan penghiburan, mengaruniakan kerukunan kepada kamu, sesuai dengan kehendak Kristus Yesus, .. (ay. 5)
Kita semua pasti tahu, bahwa semboyan bangsa Indonesia adalah Bhinneka Tunggal Ika, yang artinya, “berbeda-beda, tetapi satu jua”. Semboyan ini dipakai tentu dengan maksud agar bangsa kita tetap dapat membangun kerukunan di tengah berbagai perbedaan yang ada. Kerukunan yang tercipta akan mendorong hadirnya semangat kebersamaan demi membangun hidup bangsa ini semakin lebih baik ke depan. Pengalaman saudari-saudara kita di Irak dan Suriah adalah contoh bagaimana perbedaan dapat memicu hancurnya kerukunan dalam hidup suatu bangsa. Kita tentu tidak ingin Indonesia mengalami kehancuran semacam itu. Karena itu kita harus berusaha untuk mempertahankan hidup yang rukun di tengah bangsa ini.
Rasul Paulus menasihatkan agar jemaat di Roma membangun semangat kerukunan, baik di antara mereka sendiri maupun dengan sahabat dan tetangga mereka yang tidak seiman dengan mereka. Rasul Paulus tahu bahwa tidak mudah untuk membangun kerukunan, apalagi kalau menghadapi perbedaan latar-belakang bangsa, budaya, kebiasaan, atau bahkan pendapat di tengah jemaat. Termasuk menghadapi orang-orang tidak seiman yang tidak menyukai mereka. Apakah kerukunan masih diperlukan? Rasul Paulus menyatakan mereka harus tetap menjaga kerukunan sebagai bagian dari kesaksian sebagai umat Tuhan. Hidup yang rukun mencerminkan kehadiran kasih Kristus. Di sini Rasul Paulus berharap jemaat di Roma dapat membangun kerukunan itu di tengah kehidupan mereka.
Harapan Rasul Paulus untuk membangun kerukunan ini juga disampaikan pada kita semua dalam persekutuan jemaat GPIB. Perbedaan pasti ada dan tak bisa dihindari. Yang terpenting jangan jadikan perbedaan sebagai alasan pertengkaran dan perpecahan. Sebagai bagian dari Tubuh Kristus, kita memohon hikmat-Nya untuk memelihara hidup rukun sampai kapanpun.
♪KJ. 249 : 3
Doa : (Ya Allah yang Mahakasih, mohon mampukan kami untuk tetap dapat menjaga kerukunan di tengah perbedaan yang ada)