Minggu XXIV Ses. Pentakosta
Renungan Malam, 8 November 2021

♪GB. 285 : 1– Berdoa

Roma 15 : 6
… sehingga dengan satu hati dan satu suara kamu memuliakan Allah dan Bapa Tuhan kita, Yesus Kristus. (ay. 6)

Adolf Hitler merasa geram ketika sebuah kelompok paduan suara gereja menolak untuk tampil membawakan sebuah lagu yang mengagungkan dirinya. Mereka tidak takut walau sang pemimpin tertinggi Jerman dari partai Nazi itu mengancam akan membunuh mereka. Sang pemimpin paduan suara tegas berkata, “Yang harus dimuliakan adalah Tuhan yang Mahakuasa, bukan manusia!” Hal yang menarik dari kisah ini adalah mereka semua memiliki sikap yang sama ketika berhadapan dengan Hitler. Mereka semua didorong dalam sikap kesatuan iman yang ingin memuliakan nama Tuhan di atas segala sesuatu dalam dunia ini. Mereka tidak takut dengan risiko yang akan dialami sebagai konsekwensi dari sikap iman yang mereka ambil.

Sikap semacam itu yang dinasihatkan Rasul Paulus harus dimiliki oleh jemaat di Roma. Mereka harus dengan sepenuh hati bersama-sama memuliakan Tuhan sebagai bentuk kesaksian di tengah kehidupan masyarakat yang mayoritas tidak seiman dengan mereka. Hal ini tentu bisa terjadi, jika mereka memelihara kerukunan di tengah perbedaan sekalipun, dalam kehidupan sebagai umat Allah.

Pengalaman iman yang dialami orang-orang Kristen mula-mula sebagaimana yang kita baca dalam bagian-bagian awal dari Kisah Para Rasul menunjukkan bagaimana semangat mereka bersama-sama untuk terus memuliakan nama Tuhan. Kerukunan mereka yang hidup dalam kesatuan kasih menjadi daya tarik yang luar biasa sehingga memikat hati banyak orang untuk mengenal Tuhan Yesus dengan segala pengajaran-Nya. Bagaimana dengan kehidupan kita sebagai pengikut Kristus di masa kini? Adakah kita juga telah menunjukkan sikap memuliakan Tuhan melalui kesatuan sebagai umat-Nya, atau justru sekarang kita malah hidup dalam perselisihan dan pertengkaran dengan sesama orang beriman?

♪GB. 285 : 3

Doa : (Bapa di surga, mohon ampunilah kami yang gagal untuk hidup memuliakan nama Mu melalui kesatuan hidup dengan sesama umat-Mu)