Renungan Pagi, 9 Desember 2021

KJ.300:1 -Berdoa

Yesaya 43 : 11 – 13

Aku, Akulah Tuhan dan tidak ada juruslamat selain aku (ay.11)

Siapa satu-satunya yang kita cintai atau kasihi di dunia ini? Bagi suami bisa saja istrinya, atau sebaliknya. Cinta anak bisa saja hanya kepada orang tuanya. Bagi pemuda bisa jadi kekasihnya. Ya, itulah takaran kasih di dunia. Kita selalu mencoba menakar cinta kasih kita kepada orang lain. Namun bagaimana cinta dan kasih kita kepada Tuhan yang menciptakan kita? Adakah takaran yang kita berikan kepada Tuhan? Adakah yang menandingi kasih kita kepada Tuhan, sehingga kita tidak lagi menjadikan Yesus Kristus sebagai satu-satunya Tuhan?

Yesaya mengungkapkan kepada Israel yang sedang berjuang untuk kembali ke Yerusalem agar menjadi bangsa yang setia kepada TIJHAN. Hanya TUHAN yang harus disembah. Pembuangan yang kedua kalinya oleh karena mereka tidak menjadikan TUHAN satu-satunya TUHAN yang disembah. Mereka lebih
memilih menyembah tuhan-tuhan asing dan membuat patung berhala. Semua itu membuat mereka mengalami pengalaman iman yang besar.

TUHAN melalui Nabi Yesaya menyampaikan pesan yang kuat bahwa ada peranan dan karya TUHAN di dalam kehidupan manusia. TUHAN tidak akan pernah berubah sampai kapanpun. Di dalam Dia sajalah keselamatan itu ada sampai selama-lamanya. Tak ada yang dapat mencegah karya penyelamatan TUHAN. Bilamana la sudah berkehendak maka hal itu pasti akan terjadi. Tidak akan ada tuhan-tuhan lain yang dapat melawan dan menandingi kuasa-Nya.

Yesus Kristus adalah satu-satunya Tuhan yang harus kita puji dan sembah. Himpitan dan pergumulan hidup seringkali membuat kita tergoda akan tawaran duniawi. Akibatnya kita tidak lagi menjadikan Yesus sebagai satu-satunya Tuhan kita. Tetaplah setia memuji dan menyembah Yesus Kristus sebagai satu-
satunya Juruselamat. Jadilah saksi Kristus di tengah tantangan zaman dan isilah masaraya Adven ini dengan menyiapkan hati hanya bagi Sang Juruselamat.

KJ. 421 : 1

Doa : (Hanya Engkau sajalah Tuhan yang kami puji dan sembah di sepanjang

kehidupan ini)