SELAYANG PANDANG
Berdirinya Gd Gereja Jemaat “Gideon” di Kompleks Brimob Kelapadua, Depok
Tepat tanggal 15 Mei 1980, tidak terpikir oleh siapapun juga bahwa akan berdiri sebuah bangunan sederhana yang menjadi cikal-bakal gedung gereja GPIB Gideon Kelapadua yang megah dan dapat dipakai untuk peribadatan umat Kristiani sampai sekarang ini.
Melalui Raja Salomo, Allah berkenan membangun sebuah Kaabah yang megah, tempat umat Israel beribadah, menyanyi, memuji dan memuliakan Allah. Penempatan Satuan KORPS BRIGADE MOBIL (BRIMOB) di Kelapadua ini pun Allah sedang dan telah merancangkan sesuati untuk umat Kristen di wilayah Kelapadua-Depok ini.
- Tahun 1958, Korps Brigade Mobil menempatkan pasukannya di daerah ini yang masih berupa hutan belantara. Sudah ada beberapa rumah penduduk yang berjarak satu dengan yang lain antara 300 – 500m. Satuan Brimob yang awal-mula ditempatkan di daerah Kelapadua ini adalah Kompi 5120 yang kemudian dikenal dengan nama Yon Hub (Batalyon Perhubungan).
Di satuan Yonhub ini ada 7 kepala keluarga yang setiap hari Minggu beribadah di GPIB Zebaoth Bogor yang pada saat itu Ketua Majelis Jemaat-nya adalah Pendeta J. Maitimu.
- Tahun 1960, Korps Brimob menempatkan 1 batalyon Ranger di daerah ini yaitu Yon 1232 Ranger yang kemudian atas instruksi Presiden RI pertama (Bung Karno) Yon 1232 Ranger ini berubah namanya menjadi Yon 32 PELOPOR. Terakhir menjdai Menpor (Resimen Pelopor).
Di satuan Yon 32 Pelopor ini terdapat kurang lebih 50 anggota dari umat Kristen Protestan yang berasaldari beberapa denominasi gereja (GMIM, GPM, GMIT, Bethel, dan Pentakosta).
- Setelah penempatan dua satuan Brimob di Kelapadua ini, mulai terpikir kemana umat Kristen Protestan ini beribadah. Dibentuklah satu persekutuan umat Kristen Protestan yang pengurus-pengurusnya adalah:
Koordinator : Ibu Supit
Anggota : Bp. (Alm) CM Aponno
Bp. (Alm) Funay
Bp. Sitepu
Bp. Sutianto
Bp. Yulius Riutadu
Bp. M. Agustin
- Dalam satuan Brimob yang ditempatkan di Kelapadua ini tentutnya bagi umat Kristen tidak terlepas dari tanggung-jawab pembinaan dari Mabes Polri. Semenjak tahun 1963, umat Kristen di Asrama Brimob Kelapadua ini selalu mendapat perhatian dari Mabes Polri, dan berikut ini Pembina yang bertugas saat itu:
– umat Kristen Protestan : Pdt. M . C. Nubi (Kabintal)
– umat Katholik : Pastor Salim
Pengurus umat Kristen Protestan di Asrama Brimob saat itu:
Ketua: Bp. (Alm) CM Aponno
Wakil Ketua: Bp. Sitepu
Sekretaris: Bp. Sutianto
Bendahara: Ibu Supit
Anggota: Bp. (alm) Funay, Bp. Yulius Riutadu, Bp. M. Agustin, Bp. S. Mofun,
dan Bp. Warsikin.
- Tahun 1963 – 1970
Persekutuan umat Kristen Protestan di Asrama Brimob ini mengadakan Ibadah Minggu di dalam Asrama dengan meminjam satu gedung serba guna milik Satuan Menpor. Apabila tempat tersebut digunakan oleh dinas, maka ibadah dilaksanakan di rumah dinas Kel. Supit. Belum ada ibadah rumah tangga, PKP, PKB, Lansia atau Teruna. Yang ada saat itu baru Sekolah Minggu dan ibadah Pemuda.
- Tahun 1971 – 1974
Atas usul dan saran Kabinrohtal Protestan Mabes POLRI, yaitu Pdt. MC Nubi, STh, umat Kristen Protestan di Asrama Brimob Kelapadua mencari sebuah jemaat GPIB terdekat untuk menjadi jemaat induk, maka atas rahmat Tuhan, GPIB Jemaat “Horeb” Kramatjati, Jakarta Timur menerima umat Kristen Protestan Kelapadua menjadi satu bagian jemaatnya.
- Tahun 1974 – 1981
Di Simpang Depok, ada satu jemaat GPIB yang dilembagakan kemudian yakni GPIB Jemaat “Pancaran Kasih” dengan Ketua Majelis Jemaat-nya adalah Pdt. J. D. Mait. Tahun 1974 di adakan lobi (pertemuan) antara PHMJ GPIB Jemaat “Pancaran Kasih” dengan Pengurus Persatuan Umat Kristen Protestan Asrama Brimob Kelapadua, yang hasilnya adalah umat Kristen Protestan di Asrama Brimob menjadi bagian dari GPIB Jemaat “Pancaran Kasih” Depok, dengan penyebutan wilayah: Sektor I Jemaat Pancaran Kasih.
Adapun yang berperan dalam lobi tersebut adalah: Bpk. (alm) Funay, Bp. (alm) CM Aponno, Bp. Sutianto dan Bp. Warsikin.
Setelah menjadi bagian dari GPIB Jemaat “Pancaran Kasih”, maka atas petunjuk Ketua Majelis Jemaat diadakanlah Pemilohan Majelis Jemaat Sektor I, dan yang terpilih adalah:
- Bpk CM Aponno – > Penatia dan Koordinator Sektor I
- Funai -> Penatua
- Sutianto -> Penatua
- MArsudi -> Penatia
- Sugianto -> Diaken
- Johannes Metanfanuan – Diaken
Dengan terpilihnya Majelis Sektor I Jemaat GPIB “Pancaran Kasih” tersebut, maka kegiatan ibadah-ibadah Minggu dan keluarga serta BPK/Badan Pengurus Kategorial (sekarang Pelkat) mulai disosialisasikan dan kemudian dibentuklah pengurus BPK berikut kegiatan-kegiatan ibadahnya.
Tahun 1978 atas inisiatif dari enam orang majelis jemaat Sektor I di atas, dalam rapat PHMJ, mengusulkan bahwa Jemaat Sektor I ingin untuk membangun sebuah gedung gereja. Gagasan ini termotivasi oleh karena adanya penawaran dari Komandan Pangkalan I BRIMOB Kelapadua yaitu Letnan Kolonel (Polisi) Soekarno (beliau adalah seorang muslim dan telah almarhum).
Letkol Soekarno meminta agar umat Kristen Protestan dan Katolik masing-masing mencari lokasi untuk mendirikan rumah ibadah.
Atas inisiatif Bp CM Aponno dan Bp Funay, dan beberapa pemuda (saat itu Sdr. Ferry Balelang, sdr. Johny Hutapea, dan Sdr. Petrus Metanfanuan) mereka mematok lokasi berdirinya Gd Gereja saat ini. Bagi umat Katholik di bawah pimpinan Bpk. Rahadet mereka memilih lokasi Gereja Santo Thomas yang ada di belakang ini.
Setelah mendapat lokasi, Majelis Sektor I melaporkan kepada Komandan Pangkalan I BRIMOB Kelapadua bahwa akan segera membentuk panitia pembangunan. Bp Letkol Soekarno merestui dan hal tersebut diminta untuk segera dibentuk panitia untuk dilaporkan ke MABES POLRI sebagai pemilik sah lahan ini.
Oleh Majelis Sektor I, GPIB Jemaat “Pancaran Kasih” kemudian mengadakan rapat warga untuk membentuk panitia pembangunan Gd Gereja dan terpilihlah panitia dengan susunan sebagai berikut:
Ketua : Bpk. Poelman
Wakil Ketua : Bpk. Saparin
Sekretaris : Bpk. Marlissa
Sekretaris I : Bpk. S. J Wenas
Bendahara : Bpk. Ledi Dju
Anggota : Bp. Marpaung, Bp. Anus Kalakik, Bp. Ishak Balelang
Susunan panitia pembangunan dilaporkan kepada Komandan Pangkalan I BRIMOB untuk diteruskan ke Mabes POLRI dan juga kepada PHMJ GPIB Jemaat “Pancaran Kasih” yang kemudian diteruskan kepada Majelis Sinode GPIB.
Setelah SK Penunjukan Panitia diterima, maka yang pertama dilakukan panitia adalah:
- penyusunan program
- peletakan batu pertama oleh Pdt. Asah (Sekretaris Umum Majelis Sinode)
- Dana dikumpulkan warga melalui Dana Pembangunan Tetap Berjalan
- Tanggal 15 Mei 1980, Gd. Gereja ini diresmikan sebagai tempat ibadah oleh Ketua Majelis Sinode saat itu Pdt. B. Simau S. Th.
Pejabat Ketua Majelis Jemaat saat gedung gereja diresmikan sebagai tempat ibadah adalah Pdt. J. D. Mait STh. Sejak itu, kegiatan rutin pelayanan lainnya tetap dilayani oleh Pdt. J . D. Mait dan Pdt. M. C. Nubi sampai pelembagaan jemaat Sektor I ini menjadi GPIB Jemaat “Gideon” Kelapadua pada 19 April 1981.
(Kelapadua, Mei 2013, disusun oleh Bpk. Johannes Metanfanuan, STh.)