JANGKAR – SALIB DENGAN WARNA DASAR UNGU MUDA (SIMBOL MINGGU ADVEN)
Arti :
Simbol – jangkar dipergunakan oleh orang Kristen mula-mula yang tinggal di kotakombe-kotakombe. Sebenernya simbol ini merupakan warisan dari bangsa Mesir kuni, namun dikemudian hari ia menjadi simbol universal yang menunjuk pada penatian yang penuh pengharapan. Pengharapan adalah sauh (jangkar) yang kuar bagi jiwa kita. Dengan pengharapan iman, orang percaya tetap menanti kedatangan Yesus Kristus. Sebab Dia akan datang untuk membebaskan orang percaya dari segala penderitaan yang mereka alami.
Simbol ini berganti pada pagi hari tanggal 25 Desember.
PALUNGAN DAN PELANGI DENGAN WARNA DASAR PUTIH (SIMBOL HARI NATAL, SUB OKTAF DAN OKTAF NATAL DAN MINGGU NATAL)
Arti :
Pelangi merupakan simbol dari kesetiaan dan cinta kasih Allah bagi seisi dunia. Setelah peristiwa air bah yang menghancurkan bumi karena doa manusia (Kej 9) maka Tuhan Allah menghadirkan pelangi sebagai tanda perjanjianNya dengan Nuh dan keturunannya (seluruh umat manusia) serta semua makhluk hidup lainnya. Allah telah berjanji bahwa Ia tidak akan menghancurkan bumi ini lagi dengan air bah. Jadi, pelangi mengingatkan kita tentang kesungguhan Tuhan Allah untuk memenuhi dan menggenapi janji-janji-Nya. Dan hal itu, telah dipenuhi dan digenapi di dalam Yesus Kristus, yang lahir sebagai seorang bayi dan terbungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan.
Jadi, pelangi dan palungan hendak menjelaskan bahwa Tuhan Allah, dalam kasih-Nya yang tiada tara, mau menjelma menjadi manusia dalam Tuhan Yesus Kristus; supaya siapa yang percaya kepada-nya. Tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal (Yoh. 3 : 16). Pelangi dan palungan dimaksudkan juga menjelaskan tentang penebusan dan pembebasan yang sekaligus telah diberikan lewat kelahiran Anak Allah, yakni Yesus Kristus. Bahwa pembebasan dan penebusan tersebut diperuntukkan tidak saja bagi orang-orang pilihan, tetapi juga kepada semua orang, dan bahkan seluruh ciptaan.
Simbol ini berganti pada tanggal 6 Januari.
BINTANG BERSEGI LIMA DI DALAM LINGKARAN DENGAN WARNA DASAR HIJAU (SIMBOL HARI MINGGU EPIFANI)
Arti :
Bintang bersegi lima ini lebih dikenal sebagai bintang Yakub, atau menunjuk pada terbitnya bintang dari keturunan Yakub (Bil. 24 : 17). Di kemudian hari, dimanifestasikan melalui kelahiran Yesus Kristus, yang juga ditandai dengan munculnya/terbitnya bintang di Timur (Mat. 2 : 1 – 2). Bintang ini pula yang menunjuk pada penampakan kemuliaan Yesus Kristus bagi umat manusia.
Simbol Minggu Epifani ini berganti pada Hari Minggu Prapaskah.
IKAN (Yun.IXHTUS) DAN TULISAN ‘YESUS KRISTUS, ANAK ALLAH, JURUSELAMAT DENGAN WARNA DASAR UNGU TUA (SIMBOL MINGGU PRAPASKAH)
Arti :
IXTHUS = YESU KRISTU, THEOS HUIOS, SOTERIA (YESUS KRISTUS, ANAK ALLAH, JURUSELAMAT)
Tanda ini merupakan suatu Sandi rahasia di kalangan orang Kristen mula-mula yang sedang mengalami penganiayaan. Pada masa penyiksaan dan penganiayaan yang hebat itu, mereka tidak bisa saling menyatakan diri sebagai pengikut Yesus. Karena itu, agar mereka tetap bersatu dan saling mengenal di antara mereka sebagai pengikut Yesus, dan terlebih tetap mengakui iman bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah dan Juruselamat maka mereka menggambar ikan di telapak tangan mereka masing-masing.
Simbol Prapaskah berganti pada malam Jumat Agung.
SALIB DAN MAHKOTA DURI DENGAN WARNA DASAR HITAM (SIMBOL HARI JUMAT AGUNG)
Arti :
Salib merupakan lambang yang sudah sangat dikenal untuk menunjuk pada penderitaan dan kematian Yesus. Salib, bahkan telah menjadi tanda yang sering dipakai untuk menunjuk pada Kekristenan. Salib dan mahkota duri yang merupakan lambang dari penderitaan dan kematian Yesus hendak mengungkapkan kejamnya perlakuan yang telah Ia terima sampai pada kematian-Nya di kayu salib, yang terjadi karena dosa manusia. Tetapi tidak hanya sampai di situ, simbol itu juga sekaligus menunjuk pada kemuliaan yang akan Ia terima setelah penderitaan-Nya.
Simbol ini berganti dengan Simbol Paskah pada malam menjelang Sabtu Teduh.
BUNGA LILY DENGAN WARNA DASAR PUTIH (SIMBOL MINGGU PASKAH)
Arti :
Bunga lily merupakan simbol dari hari Paskah dan kekekalan. Umbi-umbinan dari bunga lily haruslah ditanam dan mati dahulu di dalam tanah, baru kemudian daripadanya akan tumbuh suatu kehidupan baru.
Melalui Paskah orang percaya telah menerima kehidupan baru yang diberikan lewat kematian dan penderitaan Kristus (band. Yoh 12 ; 34), dan kehidupan baru itu sendiri adalah kehidupan yang berkaitan dengan hidup kekal.
Simbol ini berganti pada Rabu malam menjelang Yesus Kristus naik ke sorga.
MAHKOTA DAN SALIB DENGAN WARNA DASAR PUTIH (SIMBOL HARI KENAIKAN DAN MINGGU PEMULIAAN YESUS KRISTUS)
Kemuliaan yang Yesus Krisus terima dengan kenaikan-Nya ke sorga membuat duri yang diletakkan di kepala-Nya ketika Ia menderita dan mati di salib berubah menjadi mahkota kemuliaan. Jadi, penderitaan maupun kematian yang dialami para pengikut Kristus di dunia bukanlah tanpa maksud, sebab maksudnya adalah menerima mahkota kemuliaan. Barang siapa yang percaya kepada-Nya dan setia sampai mati, iapun akan mendapatkan mahkota kehidupan itu (bdn. Filp 2 : 19, 11; Wahyu 2 : 10).
Simbol ini berganti pada Hari Sabtu malam menjelang Hari Pentakosta.
LIDAH-LIDAH API DAN BURUNG MERPATI DENGAN WARNA DASAR MERAH (SIMBOL HARI PENTAKOSTA)
Arti :
Lidah-lidah api dan burung Merpati yang menukik menunjuk pada peristiwa pencurahan Roh Kudus pada hari Pentakosta Kis. Ra, 2 : 2 – 3). Tujuh lidah api menyimbolkan ke tujuh suluh api, yaitu ketujuh roh Allah (Why, 4 : 5) membentuk lingkaran yang menghadirkan kekekalan, keabadian.
Simbol ini berganti pada Hari Sabtu Malam menjelang Hari Minggu Trinitas.
SEGITIGA (TRIQUETRA) DENGAN WARNA DASAR PUTIH (SIMBOL HARI MINGGU TRINITAS)
Arti :
Tiga buah lekukan yang tidak terputus saling bersambung, menyatakan kekekalan datri tritunggal tersebut Pada pusat dari ketiga lekukan itu terbentuk sebuah segituga yang merupakan simbol warisan dari Tritunggal.
Simbol ini berganti pada Hari Sabtu malam menjelang Hari Minggu II sesudah Pentakosta.
BURUNG MERPATI DENGAN RANTING ZAITUN DI PARUHNYA, PERAHU LAYAR DI TENGAH GELOMBANG DAN PELANGI DENGAN WARNA DASAR HIJAU (SIMBOL HARI MINGGU SESUDAH PENTAKOSTA)
Arti :
Perahu merupakan simbol dari Gereja. Ide ini menjadi berarti bagi orang Kristen mula-mula yang mengalami penganiayaan dan pergumulan, ketika mereka mengetahui bahwa akan ada pertolongan dari Tuhan. Hal ini nyata lewat perpaduan antara perahu dan pelangi. Di sini janji Allah tentang pertolongan-Nya itu mendapat penekanan yang kuat. Pelangi melambangkan kesetiaan Allah atas janji-Nya untuk memelihara bumi, khusus Gereja dan orang-orang percaya.
Burung merpati dengan ranting zaitun di paruhnya mengungkapkan tentang janji keselamatan dan kehidupan dari Allah (bdn. Kej. 8 : 10, 11) yang akan terus menyertai sampai ke tempat tujuan. Jadi sekalipun Gereja mengalami berbagai ancaman goncangan dan cobaan, Gereja akan tetap hidup di dalam dan oleh janji Allah tersebut.
Simbol ini berganti pada Hari Sabtu malam menjelang Hari Minggu Adven I.