Renungan Pagi 22 Mei 2019

KJ.240 : 1,2 – Berdoa

1 Raja-Raja 21 : 11 – 16
Orang-orang sekotanya, yakni tua-tua dan pemuka-pemuka, yang diam dikotanya itu, melakukan seperti yang diperintahkan Izebel kepada mereka….. (ay.11a)

Ada ungkapan klasik yang mengatakan, “Fitnah lebih kejam daripada pembunuhan”. Fitnah itu menyakitkan. Bagaimana tidak menyakitkan? Jika benar dikatakan salah, yang baik dikatakan buruk. Banyak orang yang mengalami kehancuran dalam hiduonya, karena difitnah, salah satunya adalah Nabot dalam bacaan ini. Izebel, istri Ahab telah mengatur segala cara agar Nabot berada dalam posisi yang disalahkan bahwa Nabot telah mengutuk Allah dan raja (ay.13), karena itu Nabot harus dihukum sampai mati. Izebel bukan hanya sebagai istri Ahab, tetapi telah berubah menjadi penguasa didalam kerajaan. Dia tidak hanya mengatur suaminya tetapi juga mengatur para tua-tua dan pemuka-pemuka masyarakat di Samaria. Para pemuka-pemuka masyarakat yang ada disana pun moralnya sudah rusak, sehingga mudah diajak dan dipengaruhi untuk bermufakat melakukan kejahatan. Betapa mengerikan cara-cara yang dilakukan Izebel, karena ambisinya tega memfitnah dan berbuat licik terhadap Nabot.

Jauhkan diri dari cara hidup seperti ini, sebab Tuhan tidak berkenan dan akan murka terhadap mereka yang melakukan kejahatan. Kalau pun kita menginginkan sesuatu mintalah pada Tuhan, agar Ia menolong dan memberikan jalan bagi kita. Jangan menghalalkan segala cara dan mengorbankan hidup sesama, untuk memperoleh apa yang kita inginkan. Ingatlah, dalam hidup ini Tuhan selalu campur tangan untuk memberikan yang terbaik dalam hidup kita. Berdoalah agar kita ditolong Tuhan untuk memiliki sikap hidup yang benar dan berkenan dihadapan-Nya.

Firman Tuhan dalam 1 Petrus 3:12 mengatakan, “…mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar dan telinga-Nya kepada permohonan mereka yang minta tolong, tetapi wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat.”

KJ.240a : 3

Doa : (Ya Tuhan, mampukan kami untuk berjalan sesuai rencana-Mu, dan jauhkan dari hidup kami untuk merancang kejahatan terhadap sesama)