Renungan Malam
GB.50: 1 – Berdoa
2 Korintus 10:1 -11
Tengoklah yang nyata di depan mata kamu! …..(ay.7)
 
Jika bukan Karena persahabatannya dengan DR. A.B. Simpson, pendiri Gospel Tabernacle” New York, mungkin Sofi, seorang perempuan sederhana pencuci pakaian sekaligus seorang Pemberita Injil, tidak akan mendapat perhatian publik, apalagi mendapatkan pengakuan. Ketika banyak orang merendahkan dan menghina Sofi, DR. Simpson justru belajar banyak dan sangat menghargainya. Orang-orang yang tidak suka dan merendahkan Sofi, pernah menyebarkan fitnah yang sangat menghina dia. Mereka mengatakan bahwa, Sofi telah memberitakan Injil kepada sebuah patung Indian yang berdiri di depan sebuah toko tembakau. Hal ini tidak melumpuhkan semangat Sofi, dan juga tidak membuatnya kalap. Ia berkata: “Mungkin saja pernah terjadi, sebab mataku mulai lemah dan penglihatanku sudah mulai kabur. Tetapi jauh lebih parah lagi kalau seorang Kristen menjadi patung kayu yang tidak mampu memberitakan Injil kepada siapapun”.
Sangat mengagumkan bagaimana cara Yesus yang kemudian menjadi inspiriasi bahkan tolok ukur bagi Paulus dalam membangun karakternya, dan mau terus menelusuri jalan-jalan di kota untuk memperkenalkan tentang Kristus dan Injil yang dibawa-Nya. Kerinduannya adalah, semakin banyak orang yang mau mengenal serta mengalami kuasa Yesus yang menyelamatkan itu. Paulus sangat meyakini bahwa bukan sebuah kelemahan untuk menyikapi para lawannya yang merendahkan dia, jika dia memilih untuk mengembangkan karakter kelemah-lembutan dan keramahan. Inilah kualitas karakter yang menunjukkan sikap yang sabar, mengampuni, menghadirkan keadaan yang menenangkan dan mengandung nilai-nilai yang membawa kebaikan bagi orang-orang disekitarnya. Rasul Paulus, dan Sofi, sang perempuan pencuci pakaian, mau belajar dan meneladani Yesus Kristus dengan mengembangkan karakter dalam melakoni kehidupan dan dalam mewanakan Injil. Bersikap lemah lembut dan ramah bukanlah sebuah kelemahan, melainkan sebuah kekuatan yang dahsyat.
 
GB.50:2
Doa : (Tuhan Yesus, tolonglah kami agar dapat terus belajar dari-Mu dan mengalami kuasa-Mu untuk bersikap lemah lembut dalam menyikapi dan mengatasi tantangan dan pergumulan hidup ini)