Renungan Malam 4 April 2019

KJ.27 : 1,3 – Berdoa

Zefanya 3 : 9 – 20
Pada waktu itu, Aku akan membawa kamu pulang – pada waktu aku mengumpulkanmu. Aku akan membuat kamu menjadi ternama dan puji-pujian di antara segala bangsa di bumi, dengan memulihkan keadaanmu di depan mata mereka,” dirman TUHAN (ay.20)

Jika TUHAN tidak lagi di pihak kita, siapakah yang menjadi sandaran kita? Jika TUHAN menghukum kita, siapakah yang akan membela kita? Keterpurukan Israel, khususnya Yerusalem semakin terasa karena TUHAN menghukum umat-Nya; tiada daya apapun yang dapat membebaskan umat dari hukuman TUHAN! Namun, TUHAN Allah yang Mahasetia adalah TUHAN Allah yang memelihara janji-Nya dengan setia; Ia sendiri yang menebus umat-Nya, membela umat-Nya, membebaskan umat-Nya. Melalui nabi Zefanya, umat Allah menerima penebusan, pembebasan dari Allah, yang terutama bukan hanya pembebasan secara fisik jasmani, lebih dari itu, umat dibebaskan dan diubahkan menjadi umat yang baru, yang menerima karunia bibir yang bersih untuk menyerukan nama TUHAN, yang dikaruniai kerendahan hati di hadapan TUHAN yang Mahakudus, yang dijaga dan digembalakan oleh TUHAN Allah yang melindungi, yang dikumpulkan kembali dari ketercerai-beraian, yang dipulihkan citra dirinya sebagai umat Allah! Umat Allah beribadah dan membangun ibadah mereka karena mereka diangkat dan mengalami karya anugerah TUHAN.

Sudahkan kita beribadah dengan sukacita dan kerendahan hati, karena menyadari akan begitu banyak dan besarnya karya Allah dalam hidup kita? Sudahkah ibadah kita mencerminkan pemuluhan yang TUHAN kerjakan bagi kita? Kasih setia dan anugerah TUHAN yang memulihkan dan yang memungkinkan kita membangun ibadah-ibadah kepada-Nya dengan benar.

KJ.27 : 4, 5

Doa : (Ya TUHAN, terima kasih untuk kasih dan anugerah-Mu, yang memulihkan kami dan membuat kami bersukacita)