Minggu Adven III
Renungan Pagi, 19 Dsember 2020

♪KJ. 91 : 1,2 – Berdoa

Matius 21:33 – 41
Mereka menangkapnya dan melemparkannya ke luar kebun anggur itu, lalu membunuhnya (ay.39)

Pernah menghitung, berapa banyak selebritis di tahun 2020 ini yang tertangkap, karena penyalahgunaan obat-obat terlarang? Pernah mendengar dan mengingat, apa alasan para selebritis itu menggunakan obat-obat terlarang? Sebagian menjawabnya, karena untuk mengatasi stres dari beban pekerjaan mereka sebagai seorang selebritis yang kerja banyak, istirahat kurang, namun harus tetap tampil prima di hadapan penonton. Sampai di sini, kita mendapat pesan kuat, bahwa untuk memberi penampilan terbaik bukanlah pekerjaan mudah. Untuk membuat penonton senang, gembira, sukacita adalah pekerjaan yang cukup berat.

Apakah yang selalu terlintas di pikiran kita ketika bersiap menyambut Natal? Apakah yang Allah harus lakukan untuk menyatakan kehadiran-Nya di dunia ini untuk menggenapi janji keselamatan bagi seluruh ciptaan? Apakah Allah juga stres untuk mempersiapkan kehadiran-Nya? Tentu Allah tidak akan stres. Kalau Ia stress, berarti Dia bukanlah Allah.

Pembacaan Alkitab kita pagi ini menguraikan penjelasan Tuhan Yesus tentang apa yang melatarbelakangi dan yang menjadi maksud dari kehadiran Nya. Ada kerusakan, dan kejahatan, serta dosa yang menggagahi kehidupan ciptaan. Karena itu seluruh ciptaan terjerumus dalam jurang dosa. Melalui perumpamaan tentang penggarap, Tuhan Yesus menjelaskan dan menegaskan ‘harga’ yang harus dibayar guna memberikan sukacita sejati bagi seluruh ciptaan-Nya.

Hari ini, kita bersama mensyukuri karya keselamatan Allah yang sudah digenapi dengan kehadiran-Nya dan karya penebusan-Nya. Mari hayati, syukuri dan hidupi sukacita yang dikaruniakan kepada kita dengan harga mahal yang harus dibayar oleh Allah. Mari kita isi hari ini dengan segala yang terbaik dalam membagikan sukacita Allah. Karena Allah telah mengaruniakan-nya dengan harga yang teramat mahal.

♪KJ.91 : 3

Doa : (Ya Tuhan Yesus, syukur kami atas sukacita yang Engkau beri dengan tebusan harga yang mahal)