Hari Minggu III Ses. Pentakosta
Renungan Pagi, 13 Juni 2021

♪GB. 104 : 1 – Berdoa

Yesaya 56 : 1-8
mereka akan Kubawa ke gunung-Ku yang kudus dan akan Kuberi kesukaan di rumah doa-Ku. Aku akan berkenan kepada korban-korban bakaran … (ay. 7)

Keterbukaan dan kesediaan untuk menerima kepelbagaian, bukan saja tekanan yang menggambarkan cara bagaimana memelihara kehidupan beragam dalam konteks keindonesiaan. Indonesia yang penuh dengan kepelbagaian menjadi tempat bagi gereja untuk melaksanakan pelayanan dan kesaksian yang terbuka kepada yang lain. Kesadaran keterbukaan gereja bersumber dari pemahaman iman gereja, bahwa karya keselamatan Allah terbuka secara universal bagi dunia ini.

Spirit keterbukaan dan penerimaan terhadap yang lain turut didasari oleh apa yang disampaikan dalam perikop ini. Firman ini disampaikan oleh Trito-Yesaya sesudah Israel pulang dari pembuangan. Firman Allah tersebut merespons secara khusus keluhan yang disampaikan oleh orang-orang asing, dan mereka yang terkebiri yang dilabelisasi sebagai kelompok yang tidak diberkati Allah dengan mengacu pada kitab Ulangan 23: 1-9. Mereka menya-dari ke depan akan mendapatkan penolakan, bahkan dipisahkan dari kehidupan keagamaan Israel. Walaupun pada zaman raja Persia mereka tertarik dan telah menggabungkan diri untuk beribadah kepada Allah, tetapi ada kekhawatiran akan dipisahkan-Nya kelak. Ternyata keresahan itu dijawab oleh Allah. Allah menegaskan, bahwa keselamatan-Nya itu universal. Allah menerima semua orang tanpa terkecuali, bahkan memberkati mereka, asalkan taat melakukan kehendak-Nya untuk hidup dalam kebenaran dan keadilan.

Keterbukaan Allah merangkul yang lain untuk masuk dalam karya keselamatan-Nya harus menjadi titik pijak orientasi diri pelayanan dan kesaksian gereja. Pelayanan dan kesaksian gereja perlu diarahkan untuk merangkul mereka yang di luar, agar menerima rahmat-Nya. Karenanya, diperlukan sikap yang inklusif bukan eksklusif, dan dibutuhkan konsistensi untuk melaksanakan misi Allah. Marilah kita sebagai warga jemaat terus menghidupi iman yang terbuka kepada sesama. Marilah mewujudkannya melalui pelayanan dan kesaksian kita, agar terciptalah komunitas persahabatan dan persaudaraan.

♪GB. 104 : 2

Doa : (Ya Tuhan, ajarlah kami untuk memperhatikan mereka yang tersisih agar dapat mengalami kasih Tuhan)