Renungan Malam 22 Februari 2019

GB. 6 : 1 – Berdoa

1 Raja-Raja 18 : 36 – 46

“TUHAN, Dialah Allah!” “TUHAN, Dialah Allah” (ay.39b).

Pada babak kedua pagelaran ini, turunlah nabi Elia selaku nabi Tuhan menjadi pemeran utama yang ditonton penyembah-penyembah Baal. Rakyat terbawa tontonan adegan pertama (nas tadi pagi) ketika 450 nabi Baal dengan segala cara : berjingkat-jingkat, memekik dan berteriak, menoreh-noreh diri dengan tombak sampai berdarah-darah dan kerasukan namun Baal tidak menjawab persembahan mereka (ay. 26-29).

Peragaan kedua tampil beda, sederhana saja. Elia sebagai nabi Tuhan mamanggil rakyat datang mendekatinya. la memperbaiki mezbah Tuhan, mengangkat 12 batu lambang keturunan Yakub (lsrael) dan mernbentuk mezbah Tuhan. la membuat parit sekeliling mezbah dan menyusun kayu api. la memotong lembu bagiannya dan meletakkan kayu api di atasnya. Akhirnya ia meminta rakyat menyiram potongan-potongan lembu dan kayu api itu dengan air sampai tiga kali, sehingga memenuhi mezbah bahkan parit di sekelilingnya (lih. ay.31-35).

Permohonan nabi Elia kepada Tuhannya sederhana saja. la mohon jawaban Tuhan atas doanya pada pagelaran ini, agar bangsa ini mengetahui siapa Tuhan dan kemudian membuat mereka kembali bertobat. Api Tuhan turun dan membakar habis korban bakaran, kayu, batu, tanah dan air dalam parit itu habis dijilat api (lih.ay.36-38). Seluruh rakyat penonton pagelaran ini segera bersujud serta berkata : “TUHAN, Dialah Allah!” “TUHAN, Dialah Allah!” (ay.39).
Usai sudah pertarungan kedua pihak, para nabi yang mengandalkan Baal dengan para pengikutnya di satu pihak dan nabi Elia yang diutus Tuhan pada pihak lain. Pada peristiwa ini yang terjadi adalah minoritas yang mengalahkan mayoritas. Hal ini terjadi karena andalan kemakmuran dikalahkan oleh yang mengandalkan keselamatan atau Tuhan. Bagaimana dengan kita?

GB 6:2

Doa : (Tolong kami Tuhan untuk selalu percaya pada-Mu dan bukan Pada ilah-ilah zaman modern ini yang mangedepankan kuasa sementara)