Renungan Pagi 13 April 2019

GB.6 : 1,2 – Berdoa

Matius 5 : 21 – 24
Aku berkata kepadamu : Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum..” (ay.22)

Memiliki banyak follower di lnstagram atau teman di Facebook, Line atau media online lainnya menjadi acuan seberapa berartinya diri seseorang di abad milenial ini. Dunia menjadi milik para ekstrover yang eksis walaupun dalam realitasnya sepertiga penduduk dunia adalah orang introver atau orang yang tertutup.

Beragam postingan tentang keseharian, ungkapun hati, kritikan pedas sampai ulasan-ulasan tajam dalam dunia ukonomi, politik, sosial bertebaran setiap hari. Semakin banyak jempul dan komentar, semakin eksislah orang dan beritanya Meelahirkan manusia-manusia milenial yang sibuk membangun relasi dengan alat tetapi tidak membangun relasi kemanusiaan. Peduli padaa gadget tetapi tidak peduli pada nilai manusia.

Relasi antar manusia, bagi Yesus harus dihungun dengan kepedulian, kasih, saling menghargai dun saling munghormati. Jangan merendahkan orang lain dengan makian kata-kata tidak pantas. Kemarahan biasanya menyulut perlawanan dan tidak menyelesaikan masalah. Sebelum menghampiri Tuhan kata Yesus berdamai dahulu dengan orang yang engkau sakiti hatinya. Menghargai sesama artinya menghargai Tuhan. Manusia eksis dalam
kacamata Alkitab adalah manusia yang selalu menebar kasih dan kepedulian pada sesama. Awali hari ini dengan berbagai senyum, jabat erat, sapaan dan pelukan hangat dengan sesamamu.

GB.245 : 1,2

Doa : (Ya Tuhan semodern apapun kami, toonglah kami agar tetap menghargai sesama manusia sebagalmana adanya dirinya, bukan sebagaimana mereka menguasai dan memiliki teknologi. Jadikan kami anak-anak Tuhan yang selalu berusaha menghadirkan Kristus
dimanapun kami berada).