Renungan Malam 15 Agustus 2019

GB.208 : 1 – Berdoa

1 Petrus 1 : 21 – 25
“Semua orang hidup adalah seperti rumput dan segala kemuliaannya seperti bunga rumput” (ay.24)

Apakah yang ingin kita capai dalam hidup ini? Apakah yang kita cari untuk keselamatan dan kebahagiaan di masa depan? Kita berusaha sekuat tenaga untuk mencapai dan menggapai hasrat dan keinginan diri. Terkadang usaha dan upaya kita sia-sia, karena kita mengandalkan kekuatan dan kemampuan kita. Kita tidak berusaha dan melakukannya dengan iman dan pengharapan yang tertuju kepada Allah. Menurut Petrus, Allah telah memilih, membangkitakan dan memuliakan Kristus, sehingga melalui-Nya, iman dan pengharapan orang percaya tertuju kepada Allah. Hidup yang tertuju kepada Allah akan membuat kita menaati kebenaran. Dengan cara demikian, kita makin hidup suci. Dalam kesucian dan kebenaran, kita didorong untuk mengamalkan kasih persaudaraan kepada sesama. Mengasihi sesama dengan kasih yang tulus, ikhlas, sungguh-sungguh, segenap hati dan tanpa pamrih adalah cara hidup suci dan menaati kebenaran. Itulah citra diri dan hidup yang telah dilahirkan kembali dari benih ilahi, yang tidak fana, yaitu firman Allah yang hidup dan kekal.
Hidup yang kita jalani dan nikmati di dunia ini adalah sementara. Petrus mengutip kesaksian Yesaya untuk memaknai hidup di dunia dan kemuliaannya sebagai suatu kesementaraan. Bagaikan rumput dan bunga rumput. Rumput menjadi kering dan bunga gugur. Namun, hidup orang beriman ditopeng oleh firman Tuhan yang kekal. Sehingga jika kita hidup kudus sesuai firman; mengasihi sesama dengan tulus ikhlas dan segenap hati maka hidup kita di dunia memang sementara, tetapi hidup kekal pun menjadi bagian kita.
Hidup adalah anugerah Tuhan. Hidup adalah kesempatan untuk berbuat baik dan benar sesuai firman Tuhan. Hidup ini bermakna ketika kita ada dalam relasi dengan sesama kita. Oleh karena itu, mari kita terus melakukan hal-hal yang baik, benar dan berguna bagi sesama tanpa menyoalkan latarbelakang.

KJ.208 : 2,3

Doa : (Ya Tuhan tolong kami hidup kudus, benar dan saling mengasihi)