Renungan Pagi, 11 Mei 2020

KJ 322 : 1, 2 – Berdoa

1 Korintus 6 : 12 – 16
“Tidak tahukan kamu, bahwa tubuhmu adalah anggota Kristus?” (ay 15)

Meski kondisi tubuh saat ini mungkin sedang lemah ataupun sehat, entah kita sudah purnakarya atau masih aktif, apapun kegiatan di rumah maupun di luar rumah, masing-masing ada dengan aktifitas dan tanggung jawabnya. Hidup melakoni berbagai aktifitas, walau mungkin dengan kondisi tubuh lemah tetap harus bisa berarti. Hidup yang berarti adalah yang memuliakan Tuhan dengan tubuhnya. Hidup yang berarti adalah juga menjalani aktifitasnya dalam ungkapan hidup yang beribadah. Aktifitas yang dimaksud adalah yang merayakan kasih setiaNya (band. Mzm 63 :4; 104:33; 146:2). Seperti pemazmur yang hidup karena kasihNya, demikian keyakinan Paulus, bahwa saat ini kita hidup kembali semata-mata karena rahmat Allah yang telah membersihkan kita dari segala dosa (ay 11). Rahmat penyucian yang agung telah menjadikan tubuh kita hidup kembali (ay 14) sehingga dapat menjadi satu dengan Allah yang suci (ay 15).
Adanya anugerah penyucian itu, kini kita pun menyatukan diri dalam hati atau secara rohani dengan tubuhNya (ay 17). Kelayakan untuk menjadi satu dengan tubuhNya adalah anugerah yang amat mulia. Orang Korintus mengira kalau perbuatan cabul itu tidak salah karena orang yang berbuat itu tubuhnya sendiri dan tidak merugikan orag lain. Tidak demikian bagi Paulus dalam penegasan kesatuan tubuh Kristus di sini. “Tubuh Kristus” dalam ay 15 berbicara tentang tubuh secara perorangan sebagai anggota tubuh Kristus, berbeda dengan pasal 12: 12-27, yang berbiara tentang tubuh Kristus dalam konteks kesatuan dan perpecahan dalam jemaat.
Kini, dalam keyakinan hidup kita bagian dari tubuh-Nya yang suci, kiranya kita lebih bersedia mendengar bimbingan Roh Kudus. Ia mengarahkan kita untuk beraktifitas dalam kesadaran bahwa hidup kita saat ini telah melekat dan menjadi satu dengan Allah.

KJ 414

Doa: Ya Roh Kudus, semoga aktifitas kami mengungkapkan kesatuan diri kami dengan tubuhMu yang suci. Amin.