Renungan pagi, 22 September 2020
KJ.288 : 2,3 –Berdoa
Mazmur 18 : 21 – 30
“Terhadap orang yang setia Engkau berlaku setia….
Tetapi terhadap orang yang bengkok Engkau berlaku belat-belit” (ay.26-27)
Mazmur 18 ini adalah nyanyian syukur Daud, yang ditujukan kepada Tuhan pada saat dia dilepaskan dari cegkraman tangan musuh-musuhnya dan Saul (ay.1). Isi Kitab Mazmur ini terdapat juga di 2 Samuel 22. Daud memuji Tuhan karena Dia adalah kekuatannya. Tuhan menolong dan menyelamatkan orang yang terancam, Ia adalah gunung batunya, menolong dan memberi kemenangan di medan perang. Ia adalah Pelepasan yang ajaib dan setia kepada Daud bersama keturunannya. Daud menyatakan iman kepercayaannya dan bersyukur kepada Tuhan atas semua keberhasilan mengalahkan semua musuhnya. Semuanya merupakan berkat dan hasil campur tangan Tuhan, sekalipun dalam kenyataannya ia sendiri yang berjuang di medan perang.
Dalam nyanyian syukurnya di ayat 26-27, Daud menyatakan hal tersebut, Terhadap orang yang setia, Engakau berlaku setia, tehadap orang yang tidak bercela, Engkau berlaku tidak bercela, terhadap orang suci, Engkau berlaku suci, tetapi terhadap orang bengkok, Engkau berlaku belat-belit. Tindakan Tuhan terhadap seseorang selaras dengan tindakan kita kepada-Nya. Prinsip ini merupakan isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi, seperti Yesus katakana, Segala sesuatu yang kami kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi (Matius 7:12). Prinsip ini bisa juga dikatakan sebagai “ilmu cermin”, yaitu dalam arti bahwa seikap dan perkataan yang kita tujukan kepada orang yang ada di cermin itu akan spontan dia bersikap dan berkata dalam ungkapan “apa yang ditabur, itulah yang dituai”. Jika kita ingin dihormati, dibantu, dan diperlakukan sebagai manusia seutuhnya, maka perbuatlah seperti itu. Janganlah menyakiti, jika tidak mau disakiti.
KJ.288 : 4,5
Doa : (Tuhan, kami mendambakan hidup damai di negeri ini, karena itu mampukanlah menjadi pembawa damai dilingkungan masing-masing)
Jawaban darinsemua pertanyaan atau keluhan tentang kenapa perlakuan orang atau keadaan terhadap kita tidak menyenagkan, tidak seperti yang kita harapkan. Selalu hanya berfokus tetang mengapa hal-hal terjadi, malalui renungan ini kita diingatkan untuk melihat kembali pada diri sendiri, cara hidup selama ini. Apakah yang kita lakukan selama ini terhadap orang lain atau persoalan sudah sama seperti yang kita harapkan untuk terjadi pada diri kita sendiri? Karena semua terjadi menurut hukum tanam tuai. Berlaku adilah, maka kamu akan diperlakukan adil. Berlaku setialah, maka kamu akan di perlakukan dengan kesetiaan… 🙂